The Casualties: Punk's Not Dead

The Casualties: Punk's Not Dead
The Casualties @ Foto: KapanLagi.com/Bambang E Ros
"Punk's not dead...!!" Jargon sekaligus judul film besutan sutradara Susan Dynner itulah yang menjadi gambaran suasana konser The Casualties, band street punk asal kota New York, Amerika ini ketika menggelar konser di Back Stage, Ancol, Jakarta.Sabtu (10/12) saat jarum jam bergerak di angka 17.45 WIB pesta pora para 'punkers' yang dipromotori Modernoise A&D Production pun dimulai. Jorge Herrera (vokal), Jake Kolatis (gitar), Rick Lopez (bass), dan Marc "Meggers" Eggers (drum) yang telah berada di atas panggung langsung menggebrak lewat lagu Casualties Army.
Ribuan punkers yang telah memadati venue sejak pukul 15.00 WIB ini sontak mengadakan koor masal seiring distorsi gitar dan irama musik cepat yang dibawakan The Casualties. "Jakarta apa kabar? Ayo kita membentuk circle pit!" sapa Jorge Herrera yang sekaligus mengomandoi crowd untuk bergerak mengikuti musik mereka.
Dan lagu On The Frontline, We Are All We Have, War Is Business, Criminal Class, dan Tomorrow Belong seperti memompa adrenalin penonton menjadi lebih liar, seliar lirik anti kemapanan yang diusung band yang memulai debut di album FOR THE PUNX pada tahun 1997 silam, dan total telah menelurkan 8 album sejak album teranyar mereka WE ARE ALL WE HAVE dirilis pada tahun 2009.
Mendung yang menggelayut area venue antara lagu Police Brutality, dan Punk Rock Love tak membuat gentar pasukan punk yang sedang asyik berpesta, setelah sekian lama komunitas punk berpuasa dari kehadiran band bergenre punk asal mancanegara.
Maka ketika hujan mulai turun saat lagu Enemies dibawakan, mereka tidak bergeming dari area terbuka tempat berlangsungnya acara dan tetap terpesona dengan penampilan memukau dari band yang disebut sebagai penerus masa kejayaan musik punk setelah The sex Pistols di pertengahan tahun 70an, dan The Exploited di tahun 80an.
Nightmare yang dibawakan The Casualties di sesi akhir pertunjukan mereka, tidak lantas menjadi nightmare bagi keseluruhan acara yang berjalan liar tapi tetap aman terkendali. Bahkan bisa dibilang konser kali ini menjadi titik awal kedewasaan komunitas punk di Indonesia. Di mana konser punk yang biasanya berakhir rusuh, tidak lagi terlihat. Hingga lagu Punx Unite yang dibawakan Jorge Herrera, dan teman-temannya sepertinya layak menjadi lagu kebangsaan komunitas ini. Sebelum akhirnya The Casualties mengakhiri hampir 2 jam kebersamaannya dengan para fans mereka lewat lagu Riot, dan Unknown.(kapanlagi.com)