© Columbia Pictures
Pemain: James McAvoy, Hugh Laurie, Jim Broadbent, Bill Nighy, Imelda Staunton, Ashley JensenRating:
Sinopsis
Mungkin Anda tak percaya kalau Santa Claus (Jim Broadbent) itu benar-benar ada tapi kalaupun Anda percaya tetap saja ada misteri yang belum terungkap sampai saat ini. Bagaimana Santa Claus bisa mengirim kado Natal sebanyak itu, buat seluruh anak di dunia, hanya dalam waktu satu malam saja?
Kalau Anda penasaran, bisa jadi ARTHUR CHRISTMAS ini adalah tontonan yang bakal sedikit mengungkap misteri yang belum terjawabkan itu. Ternyata, seiring perkembangan zaman, Santa Claus pun mulai mengubah cara kerjanya. Kalau semula ia hanya mengendarai kereta salju yang ditarik oleh rusa, kini Santa sudah mulai memanfaatkan teknologi canggih untuk menjalankan tugasnya setiap tahun.
Tepat di bawah lapisan es Kutub Utara adalah markas besar Santa Claus. Di sinilah tersembunyi semua teknologi canggih yang digunakan Santa selama ini. Santa tak tinggal sendirian di sana. Ada Grandsanta (Bill Nighy), Mrs. Santa (Imelda Staunton), Steve (Hugh Laurie), dan Arthur (James McAvoy). Tahun ini adalah tahun spesial buat Arthur karena tahun ini ia akan mengemban misi penting yang harus ia kerjakan sebelum fajar menjelang.
Meski semua sudah diproses dengan teknologi canggih namun ternyata tahun ini ada satu kado Natal yang tak terkirim. Steve, putra tertua Santa Claus berusaha menenangkan Santa yang tak tahu harus berbuat apa. Buat Steve, satu kado yang tak terkirim bukanlah masalah besar. Sayangnya, Arthur dan Gransanta tak bisa menerima kegagalan ini. Dengan menggunakan cara lama, Grandsanta, Arthur, dan Bryony (Ashley Jensen) berusaha keras mengirimkan kado Natal ini meski fajar hampir menjelang.
Review
Di zaman serba modern seperti sekarang ini, rasanya hampir tidak ada lagi yang percaya kalau Santa Claus memang benar-benar ada. Memaksakan dengan cara mengulang kisah klasik itu jelas tidak efisien dan cara yang ditempuh oleh Sony Pictures Animation dan Aardman Animations ini layak mendapat acungan jempol.
Semua yang semula terdengar seperti dongeng dijelaskan dengan cara yang mendekati logis dan mudah dicerna anak-anak. Meski membuat kisah klasik ini jadi logis namun bukan berarti ARTHUR CHRISTMAS lantas kehilangan esensinya sebagai film Natal. ARTHUR CHRISTMAS ini tetaplah film Natal karena ia tetap mengusung semangat Natal.
Dari sisi animasi, Sony Pictures Animation dan Aardman Animations memang bukan pemain baru dan tak ada masalah dalam hal ini. Para pengisi suara pun bekerja dengan sangat baik dalam menghidupkan karakter hasil rekayasa komputer ini namun sayangnya, di pertengahan durasi, film ini agak kehilangan taring meski mendekati penghujung tensi kembali naik dan berakhir di ending yang memuaskan.(kpl/roc)
Sinopsis
Mungkin Anda tak percaya kalau Santa Claus (Jim Broadbent) itu benar-benar ada tapi kalaupun Anda percaya tetap saja ada misteri yang belum terungkap sampai saat ini. Bagaimana Santa Claus bisa mengirim kado Natal sebanyak itu, buat seluruh anak di dunia, hanya dalam waktu satu malam saja?
Kalau Anda penasaran, bisa jadi ARTHUR CHRISTMAS ini adalah tontonan yang bakal sedikit mengungkap misteri yang belum terjawabkan itu. Ternyata, seiring perkembangan zaman, Santa Claus pun mulai mengubah cara kerjanya. Kalau semula ia hanya mengendarai kereta salju yang ditarik oleh rusa, kini Santa sudah mulai memanfaatkan teknologi canggih untuk menjalankan tugasnya setiap tahun.
Tepat di bawah lapisan es Kutub Utara adalah markas besar Santa Claus. Di sinilah tersembunyi semua teknologi canggih yang digunakan Santa selama ini. Santa tak tinggal sendirian di sana. Ada Grandsanta (Bill Nighy), Mrs. Santa (Imelda Staunton), Steve (Hugh Laurie), dan Arthur (James McAvoy). Tahun ini adalah tahun spesial buat Arthur karena tahun ini ia akan mengemban misi penting yang harus ia kerjakan sebelum fajar menjelang.
Meski semua sudah diproses dengan teknologi canggih namun ternyata tahun ini ada satu kado Natal yang tak terkirim. Steve, putra tertua Santa Claus berusaha menenangkan Santa yang tak tahu harus berbuat apa. Buat Steve, satu kado yang tak terkirim bukanlah masalah besar. Sayangnya, Arthur dan Gransanta tak bisa menerima kegagalan ini. Dengan menggunakan cara lama, Grandsanta, Arthur, dan Bryony (Ashley Jensen) berusaha keras mengirimkan kado Natal ini meski fajar hampir menjelang.
Review
Di zaman serba modern seperti sekarang ini, rasanya hampir tidak ada lagi yang percaya kalau Santa Claus memang benar-benar ada. Memaksakan dengan cara mengulang kisah klasik itu jelas tidak efisien dan cara yang ditempuh oleh Sony Pictures Animation dan Aardman Animations ini layak mendapat acungan jempol.
Semua yang semula terdengar seperti dongeng dijelaskan dengan cara yang mendekati logis dan mudah dicerna anak-anak. Meski membuat kisah klasik ini jadi logis namun bukan berarti ARTHUR CHRISTMAS lantas kehilangan esensinya sebagai film Natal. ARTHUR CHRISTMAS ini tetaplah film Natal karena ia tetap mengusung semangat Natal.
Dari sisi animasi, Sony Pictures Animation dan Aardman Animations memang bukan pemain baru dan tak ada masalah dalam hal ini. Para pengisi suara pun bekerja dengan sangat baik dalam menghidupkan karakter hasil rekayasa komputer ini namun sayangnya, di pertengahan durasi, film ini agak kehilangan taring meski mendekati penghujung tensi kembali naik dan berakhir di ending yang memuaskan.(kpl/roc)
Genre | : | Animation |
Release Date | : | November 11, 2011 |
Director | : | Sarah Smith, Barry Cook |
Script | : | Peter Baynham, Sarah Smith |
Producer | : | Steve Pegram |
Distributor | : | Columbia Pictures |
Duration | : | - |
Budget | : | - |
Official Site | : | www.arthurchristmas.com |
Trailer Film ARTHUR CHRISTMAS